A Quarter of Poems: Part 2

Musa Andy
9 min readMay 5, 2021
Photo by Nicolas Messifet on Unsplash

Jauh di Pelupuk Matamu

Apakah ada diriku, jauh di pelupuk matamu?
Apakah itu diriku yang selalu membuat basah wajahmu?
Apakah ada diriku, mengganggu dalam benakmu?
Apakah itu diriku yang selalu membuat diam dirimu?

Namun ada dirimu, dekat di lautan hatiku
Ya, dirimu yang selalu membuat cerah hariku
Namun ada dirimu, terngiang dalam hikmatku
Ya, dirimu yang selalu melukis nirwana dalam hidupku

Another Failed Chapter

As I write my stories of life
Come across happiness and sadness
Intertwined in the philosophical currents

I just hope they are more than words
I just hope they bring me more joy than sorrow
I just hope my pen is not a feather
I just hope my heart is not a fault
But there it is…
Another failed chapter

Embun Pagi Rasa Coklat 2 (Chocolate-Flavored Morning Dew 2)

Embun, mengapa kau cepat menghilang?
Ingin rasanya ku menjulurkan tanganku
Demi merasakan sejuknya dirimu di dalam nadiku

Embun, mengapa kau cepat menghilang?
Ingin rasanya ku menjulurkan lidahku
Demi merasakan manisnya dirimu di dalam rasaku

Embun, mengapa kau cepat menghilang?
Ingin rasanya ku menjulurkan hatiku
Demi merasakan indahnya berbagi cinta denganmu seumur hidupku

Shattered Heart

Parade of pain…
Stream of sorrow…
Your negligence is what fuels my malice
Born into this intoxicated world, ready to bring disturbances
No more suffering, at last my time has come

My heart is in pain…
And you too shall feel the sorrow…

Kue Bulan

Hei kau, kue bulan
Kenapa kau diberi nama kue bulan?
Apa karena wajahmu bersinar menerangi kalbu?
Atau karena rasamu sendu menenangkan jiwa?

Hei kau, kue bulan
Kenapa kau tidak diberi nama kue mentari saja?
Apa karena cahayanya terlalu terik membakar asa?
Atau karena hadirnya terlalu sering membuat jenuh?

Hei kau, kue bulan
Namamu tidak terlalu penting bagiku
Namun kehadiranmu segalanya bagiku…

Demons (Angels?) Inside

Am I lost?
Do I run too far?
Do my feelings rampage by itself?

Stop it!!!
Don’t bother me again with your stupid questions!!!
Shut up!!!
You don’t know me!!!

Why I feel isolated!?
Why I feel different!?
Why I can’t be a part of them!?

I’m who I am
Be it a demon, or an angel
I’m who I am
Be it an angel, or a demon
I’m who I am
Be it a demon, or an angel
I’m who I am
Be it an angel, or a demon

Pupa

Setiap cerita memiliki ujung
Akhir yang indah
Ataupun penutup yang pilu

Mereka terbang…
Mengepakkan sayapnya
Indah, gemulai
Bergerak kesana kemari

Begitupun adanya kita
Merangkak bersama, terjatuh bersama
Masing-masing membungkus kedalaman dirinya
Namun bersedia terbuka untuk bersedih dan tertawa

Mungkin kita tidak seperti mereka
Mungkin mereka lebih baik dari kita
Namun setidaknya kita akan terbang bersama
Mengarungi dunia, berpegangan erat…

Kembangmu, Kembang Gula

Tahukah dirimu, bahwa kau manis?
Disandingkan dengan permen pun,
mereka tak ada apanya

Tahukah dirimu, bahwa kau lucu?
Disandingkan dengan badut pun,
mereka seperti tak tampak

Tahukah dirimu, bahwa kau berharga?
Laksana tetesan garam dalam sup buatan ibuku,
dirimu lah yang memberikan rasa kehidupan bagi sebagian orang

Mengenalmu adalah anugerah terbaik dalam hidupku
Mungkin saat menciptakanmu,
Ia sedang makan coklat
Atau mungkin gulali?
Aku tak tahu

Aku pun tak tahu
Apa isi hatimu?
Apakah krim vanilla atau strawberry?
Apakah butiran kismis atau lapisan jelly?
Namun, hanya ini yang kutahu
“Dirimu unik dan aku menyukainya”

Hari ke-28

Menghitung hari…
Waktu kita semakin dekat
Tidakkah muncul banyak pertanyaan?
Apa yang sudah kita lakukan?

Aku pun sama, kawan
Sama dengan kalian
Hanya seorang insan
Yang memiliki angan dan harapan

Aku pun sama, kawan
Hari demi hari kulalui
Beberapa kuhitung dan kusimpan dalam benakku
Namun beberapa hilang dikorupsi waktu yang kejam

Aku pun sama, kawan
Diam sendiri, merenungi arti hidup ini
Bertanya kepada alam, ingin tahu rahasianya
Berharap suatu saat ia membisikkannya padaku

Aku pun sama, kawan
Selalu menyalahkan diri akan keteledoran
Berharap masa depan akan datang menolong
Namun akankah ada diri kita di masa depan?

Menghitung hari…
Waktu kita semakin dekat
Tidakkah muncul banyak pertanyaan?
Apa yang sudah kita lakukan?

Natal Ketika Dua Hati Bertemu

Ingatkah dirimu akan saat itu?
Waktu ketika lonceng merdu gemerincing
Dan orang bersuka tertawa riang

Ingatkah dirimu akan saat itu?
Waktu ketika rusa duduk berkumpul
Dan bercerita bersama di bawah api unggun?

Tapi tahukah kau?
Di saat itulah aku melihat sebuah permata insan
Dia tidak mengeluarkan cahaya seperti yang lainnya
Namun sinarnya menyentuh kegelapan dalam jiwa

Sejujurnya aku tidak mengerti
Mengapa di saat orang jarang memperhatikanmu,
aku malah selalu memikirkanmu?

Sejujurnya aku juga tidak mengerti
Mengapa kau selalu terlihat malu saat berada di depan,
padahal diriku selalu menantikan giliranmu?

Mungkin, hanya mungkin
Aku jatuh hati padamu, adinda
Bila ditanya kenapa, aku tidak tahu
Dirimu ceroboh, tapi entah mengapa aku suka
Dirimu tertutup, tapi entah mengapa aku suka
Dirimu tidak tahu apa-apa, tapi entah mengapa aku tetap suka
Tapi aku tak mau terburu-buru, adinda
Karena bagiku, dirimu begitu berharga

Putri yang Tak Bersalah

Semata sewajah
Seorang bayi dari dunia khatulistiwa
Tercatat lahir tidak bersalah
Dengan senyuman indah manisnya

Ia tumbuh menjadi anak perempuan yang cermat
Gemar melihat ke dalam dirinya
Juga melihat dunia di sekitarnya

Dan lihatlah dia sekarang, kawan!
Seorang wanita berparas manis
Selalu tersenyum walaupun ia gugup
Tingkahnya yang polos dan menggemaskan
Juga semua kalimatnya yang sederhana
Namun di luar semua itu,
Kau tak akan sangka, kawan!
Jauh lebih dalam,
Dirinya menyimpan sesuatu yang lebih indah

Hari Kasih Sayang

Kasih sayang itu lembut
Dia membelaimu di kala angin menusukmu
Kasih sayang itu manis
Dia menghiburmu di kala mimpi menghujatmu

Dan ada satu hari khusus
Di mana orang-orang merayakannya dengan tawa dan canda
Permen, coklat, dan gulali
Bunga, pelukan, dan kasih sayang

Namun terkadang kita lupa
Akan apa yang sudah dilakukan lebah madu bagi kita
Akan apa yang sudah dilakukan pohon beringin untuk kita
Akan apa yang sudah dunia berikan kepada kita

Di hari kasih sayang ini, aku sedih
Merenung akan isi dan makna hari
Bukankah kita harus mengasihi orang lain setiap harinya?

Disturbance

Echoing…
The horrible gawking sound of crows
Passing through my fragile heart
and shattering it without mercy

Mirror, mirror in the wall
Would you stop talking?
I’m sick of your useless blabber

Shut up, please just f*cking shut up!!!
Let me be alone
Leave me behind in my beautiful silence
Encase me in the barrier of serenity

Disturbed…
I hate sounds
I hate this world…
It’s full of noises

A World To Be Seen, A Memory To Be Remembered

Sahabat…
Sebuah konsep hubungan yang aneh
Tertawa keras bersama layaknya sekumpulan burung camar
Mengeluh bersama layaknya kodok bangkong di musim hujan

Sahabat…
Sebuah perjanjian tidak tertulis yang aneh
Melakukan tanpa mengharap timbal balik
Memberi tanpa mengharap balas budi

Sahabat…
Sebuah entitas makhluk hidup yang aneh
Pergi selalu bersama
Pulang pun selalu bergandengan

Namun, akan ada masanya
Perpisahan datang layaknya petir di siang bolong
Tapi justru di saat itulah, kawan
Perbedaan dan warna warni pelangi akan nampak indah di langit kelabu

Jangan berkecil hati, kawan
Karena burung pipit akan menyanyi bersama burung gereja
Tarian lucunya mengingatkan kita akan tingkah konyol kita
Lantunan syairnya akan mempererat persahabatan kita

Jangan takut, kawan
There’s a world to be seen and memories to be remembered
And like Bruno Mars said,
“You can count on me cause I can count on you”

Aesthetic Emotions

Bersemangat namun canggung…
Rasa yang muncul saat pertama kali kita bertemu
Bukan, ini bukanlah puisi cinta yang sering kalian dengar
Melainkan ungkapan kisah dari seorang pemuda sederhana yang melankolis

Setiap sapuan kuas mencipta warna berbeda, melengkapi satu sama lain
Setiap guratan pensil merekayasa sketsa kehidupan, masing-masing dengan keunikannya sendiri

Titik, garis, bidang, bentuk
Tak peduli ukurannya, semua membentuk pola yang harmonis

Setiap lukisan maupun poster di dinding
Merupakan refleksi pandangan idealisme berpadu keindahan

Setiap gambar maupun tulisan di atas kertas
Merupakan ungkapan estetika yang tak tertahankan

Setiap gerakan dalam media dinamis
Merupakan esensi gairah hidup setiap insan individu

Setiap konsep iklan maupun kampanye
Merupakan balutan pemikiran pada puncak tertingginya

Pertemuan mungkin berakhir, tapi rasa akan selalu ada
Dia abadi, sebuah takaran yang mendefinisikan manusia
Dia kekal, sebuah pengingat akan adanya suatu masa

Journey

Kehidupan adalah sebuah petualangan
Banyak perkenalan dilalui, banyak selamat tinggal terucapkan

Kehidupan adalah sebuah petualangan
Seribu pengalaman dijalani, seribu ilmu terekam memori

Kehidupan adalah sebuah petualangan
Banyak kejadian melengkapi, banyak harapan diilhami

Kehidupan adalah sebuah petualangan
Seribu gestur diluapkan, seribu bahasa tak tersampaikan

Kehidupan adalah sebuah petualangan…
Yang akan terus terukir dalam prasasti akhir hayat

Ibuku, Bumiku

Dengarlah ceritaku ini, Kawan!
Alkisah sebuah lempeng daratan bumi
yang digerakkan langsung oleh tangan Sang Mahakuasa
Di bagian baratnya lah, aku merasakan
keindahan nan asri bak permata dunia
Indonesia mungkin zamrud khatulistiwa
Namun Jawa Barat lah sang empunya kilau memesona
Di dalamnya aku sejuk…
Di dalamnya aku tenang…

Benar adanya yang kau dengar itu!
Ibuku memang senang membacakan dongeng
Sekali kau mendengarnya, kau pasti akan segera mengantuk
Terlelap dalam pelukan manjanya, terbangun dalam angan syahdunya
Dan coba kau perhatikan bibirnya baik-baik
Di balik adem senyumannya,
tersimpan kekuatan gunung yang hebat
Hanya dari itu saja kau bisa tahu
Betapa dahsyatnya bencana yang sudah ia tahan selama ini
Demi untuk terus menjaga anak-anaknya dari marah bahaya

Anak-anak yang sangat agamis
Menjunjung tinggi nilai luhur dan tradisi budaya
Menolak untuk melepas warisan orang tuanya
Kepada orang asing yang selalu mengancam
Silih asih, silih asah, silih asuh
Begitulah semangat kami
Kakak-beradik yang saling mengasihi
Tak pelit ilmu dan mengasuh satu sama lain

“Ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan”
Ibu mengajarkan kami tentang arti sebuah konsistensi
Pertanggungjawaban terhadap kebenaran
Penyelarasan antara nurani dan rasionalitas
“Sing katepi ku ati, sing kahontal ku akal”
Ibu jugalah yang mengajarkan kami tentang hal bertindak
Untuk membawa hati dan pikiran kami terlebih dahulu

Dan satu hal lagi, Kawan!
Ibuku ini tak lekang dari waktu
Ia membisikkan perubahan kepadaku
Ia meneriakkan transformasi ke arahku
Dan kau tahu apa jawabanku?
“Inovasi lah yang kita butuhkan, Ibu”
“Dan kita memerlukan kolaborasi dari setiap anak untuk mencapainya!”
Kuharap ia mau mendengarkanku
Karena benar adanya perkataan kakakku kepadaku
“Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis,
lebih jauh dari itu melibatkan perasaan,
yang bersamaku ketika sunyi”

Sang Pemimpi

Petang hari, aku bermimpi
Sekumpulan bidadari melambai manis
Di antara gemerlap istana awan lembut

Terbang aku ke angkasa
Menggapai bintang dan menggenggamnya erat

Saban hari, aku bermimpi
Sesosok wanita tersenyum manis
Di sebelah kasur tempat kami terlelap

Ingin aku terbang bebas
Menggapai cita dan menggenggamnya erat

Epiphany

Ah yes…
Now I see it
The back stage
Full of schemers and liars

Complicated, complicated
There are screws all over the place
Systemic changes, predictable results
Everything is already calculated

Ah yes…
Now I see it
The secret formula
Full of opportunities and glories

Hard work, work smarter
There are knowledges all over the place
Different mindsets, different results
Everything is already available

Liberation

What confines you, my child?
What holds you back?
Just reach your hand up into the sky
And feel your potential

What confines you, my child?
What holds you back?
Just sit beside a quiet tree
And reflect your decision

What confines you, my child?
What holds you back?
Just go to the island of dreams
And picture your path

Sisi Gelap

Manusia itu unik
Manusia itu lucu
Manusia itu aneh
Manusia itu naif

Mereka menolak dosa, namun melakukan hal yang jahat
Mereka bersimpati, namun tak mau berempati
Mereka percaya takdir, namun melawan hukum alam

Sisi gelap seseorang
Lebih baik ditolak dan dianggap tak pantas?
Atau justru diterima dan dianggap wajar?

Di mana ada terang, di situ ada gelap
Layaknya bunga dan lebah, mereka saling melengkapi
Tidak mungkin ada daratan bila tak ada lautan
Keseimbangan adalah kuncinya

Puisi

Sebuah puisi layaknya sebuah kisah
Cerita yang dibalut dalam alunan melodi kata
Susunan huruf yang berkisah dalam pelangi nada

Ia adalah cermin perasaan seseorang
Terungkap dalam bentuk yang paling murni
Bahkan air pun tak dapat menunjukkan riaknya
Bila dicelupkan batin sang pencipta

A Look to The Past

A look to the past
Through a small hole, I saw
Reminisced beautiful memories
Remembered funny stories

At one point, your image appeared
Back then, I was delighted
I had feelings for you
You were my one and only sunshine

Greed

Money, money, money
Want money

Money, money, money
Can’t live without money

Money, money, money
Love making money

Money, money, money
Can buy everything with it

Money, money, money
Such greed, very overwhelming

Seperempat Utuh

Hanya seperempat namun terasa utuh
Hanya sepertiga namun terasa lengkap
Hanya seperdua namun terasa penuh
Utuh penuh satu namun terasa hampa

A Quarter of Poems

--

--

Musa Andy

Always observing human's values, interests, and cultures. Always believes in the progression of humanity.